Kebahagiaan tak terhingga menyelimuti hati lima orang siswa dan siswi Pesantren Terpadu Insan Cendekia Boarding School (ICBS) Payakumbuh hari itu, Rabu (17/12). Bagaimana tidak, hafalan Alquran ternyata akan menghantarkan mereka ke Tanah Suci.
Dalam lomba Tahfidzul Qur'an 10 Juz yang diselenggarakan Pemerintah Kota Payakumbuh, juara pertama dan kedua dijanjikan untuk berangkat umrah ke Tanah Suci. Syukurnya, juara pertama dan kedua ini diperoleh oleh siswa ICBS, Muhammad Amirul Amin (siswa kelas X SMA-IT ICBS) dan Muhammad Rijalul Haq (Siswa kelas XI SMA-IT ICBS). Sedangkan juara ketiga, Aulia Rahman Ch (Siswa kelas XI SMA-IT ICBS) harus puas dengan hadiah satu unit laptop.
Lomba tahfidz yang diselenggarakan di di lapangan Medan Bapaneh Ngalau Indah Kota Payakumbuh tanggal 4-5 Desember 2014 lalu ini diikuti 57 orang peserta putra putri SMU, SMK, dan MA se-Kota Payakumbuh. Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh sebagai penyelenggara acara menjatuhkan juara 1,2,3, 4 kepada siswa-siswi ICBS. Dari enam orang siswa-siswi yang dikirim, lima diantaranya berhasil pulang dengan membawa juara.
Peraih juara pertama, Muhammad Amirul Amin mengatakan, apa yang telah diraihnya semata-mata karena rahmat dan kasih sayang Allah. Ia mengatakan, hafalan jangan sampai hanya tinggal di kepala saja tanpa ada pengamalannya. "Yang terpenting dari hafalan Alquran adalah pengamalannya. Alquran itu menjadi pedoman hidup manusia," tutur Amin.
Amin mengaku, ayat Alquran yang ia hafal menjadi inspirasi dalam kehidupannya. "Misalnya dalam surat Albaqarah disebutkan, 'bisa jadi engkau membenci sesuatu tapi itu baik bagi engkau. Bisa jadi engkau menyukai sesuatu tapi itu buruk bagi engkau.' Ini bisa kita bawakan dalam kehidupan. Apa yang kita senangi belum tentu Allah suka. Bisa juga sebaliknya," paparnya.
"Misalnya tertimpa musimah. Tentu kita panik. Tapi jika kita melihat ayat ini, bisa jadi ada kebaikan disana. Dibalik itu Allah SWT menyiapkan rencana yang baik bagi kita," lanjutnya.
Pemenang kedua, Rijalul Haq menambahkan, lomba yang ia menangkan telah mengukir senyum bangga di wajah orang tuanya. "Tentu ana sangat bersyukur. Orang tua sangat bangga," ungkapnya.
Rencananya, Diknas Kota Payakumbuh akan memberangkatkan mereka ke Tanah Suci bulan Januari mendatang. Amin dan Rijalul bertekad, mereka akan terus melanjutkan hafalan Alquran mereka hingga khatam 30 juz. Hadiah umrah yang diberikan Pemkot Payakumbuh memotivasi keduanya serta teman-teman mereka di sekolah.
Sedangkan Aulia, peraih juara ketiga mengatakan, kendati ia sudah mendapatkan juara tapi ia masih belum puas dengan apa yang ia dapatkan. Dua orang teman-temannya berangkat umrah, sedangkan ia hanya mendapatkan satu unit laptop. "Tapi rasa kecewa itu menjadikan saya termotivasi. Moga di event mendatang bisa mendapatkan peringkat tertinggi," tuturnya.
Sebenarnya, hafalan Aulia tidak kalah baik dengan dua orang rekannya. Ia menuturkan, karena ia gugup, hafalannya jadi hilang. "Saat tes itu menegangkan. Kaki ana sampai bergetar. Hafalan ana juga mendadak lupa," kisahnya.
Dalam lomba Tahfidzul Qur'an 10 Juz yang diselenggarakan Pemerintah Kota Payakumbuh, juara pertama dan kedua dijanjikan untuk berangkat umrah ke Tanah Suci. Syukurnya, juara pertama dan kedua ini diperoleh oleh siswa ICBS, Muhammad Amirul Amin (siswa kelas X SMA-IT ICBS) dan Muhammad Rijalul Haq (Siswa kelas XI SMA-IT ICBS). Sedangkan juara ketiga, Aulia Rahman Ch (Siswa kelas XI SMA-IT ICBS) harus puas dengan hadiah satu unit laptop.
Lomba tahfidz yang diselenggarakan di di lapangan Medan Bapaneh Ngalau Indah Kota Payakumbuh tanggal 4-5 Desember 2014 lalu ini diikuti 57 orang peserta putra putri SMU, SMK, dan MA se-Kota Payakumbuh. Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh sebagai penyelenggara acara menjatuhkan juara 1,2,3, 4 kepada siswa-siswi ICBS. Dari enam orang siswa-siswi yang dikirim, lima diantaranya berhasil pulang dengan membawa juara.
Peraih juara pertama, Muhammad Amirul Amin mengatakan, apa yang telah diraihnya semata-mata karena rahmat dan kasih sayang Allah. Ia mengatakan, hafalan jangan sampai hanya tinggal di kepala saja tanpa ada pengamalannya. "Yang terpenting dari hafalan Alquran adalah pengamalannya. Alquran itu menjadi pedoman hidup manusia," tutur Amin.
Amin mengaku, ayat Alquran yang ia hafal menjadi inspirasi dalam kehidupannya. "Misalnya dalam surat Albaqarah disebutkan, 'bisa jadi engkau membenci sesuatu tapi itu baik bagi engkau. Bisa jadi engkau menyukai sesuatu tapi itu buruk bagi engkau.' Ini bisa kita bawakan dalam kehidupan. Apa yang kita senangi belum tentu Allah suka. Bisa juga sebaliknya," paparnya.
"Misalnya tertimpa musimah. Tentu kita panik. Tapi jika kita melihat ayat ini, bisa jadi ada kebaikan disana. Dibalik itu Allah SWT menyiapkan rencana yang baik bagi kita," lanjutnya.
Pemenang kedua, Rijalul Haq menambahkan, lomba yang ia menangkan telah mengukir senyum bangga di wajah orang tuanya. "Tentu ana sangat bersyukur. Orang tua sangat bangga," ungkapnya.
Rencananya, Diknas Kota Payakumbuh akan memberangkatkan mereka ke Tanah Suci bulan Januari mendatang. Amin dan Rijalul bertekad, mereka akan terus melanjutkan hafalan Alquran mereka hingga khatam 30 juz. Hadiah umrah yang diberikan Pemkot Payakumbuh memotivasi keduanya serta teman-teman mereka di sekolah.
Sedangkan Aulia, peraih juara ketiga mengatakan, kendati ia sudah mendapatkan juara tapi ia masih belum puas dengan apa yang ia dapatkan. Dua orang teman-temannya berangkat umrah, sedangkan ia hanya mendapatkan satu unit laptop. "Tapi rasa kecewa itu menjadikan saya termotivasi. Moga di event mendatang bisa mendapatkan peringkat tertinggi," tuturnya.
Sebenarnya, hafalan Aulia tidak kalah baik dengan dua orang rekannya. Ia menuturkan, karena ia gugup, hafalannya jadi hilang. "Saat tes itu menegangkan. Kaki ana sampai bergetar. Hafalan ana juga mendadak lupa," kisahnya.

0 komentar:
Posting Komentar